Senin, 29 Mei 2024 Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur melalui Cabang Dinas Situbondo, bekerjasama dengan Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam (PSDA) Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura melakukan pembinaan mitigasi pesisir di Kabupaten Bangkalan. Akhir-akhir ini bencana pesisir banyak terjadi diberbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut menyebabkan banyak kerugian material, bahkan korban nyawa. Oleh karena itu upaya mitigasi bencana pesisir wajib dilaksanakan secara rutin, yaitu melalui kegiatan sosialisasi, pembinaan hingga bimbimbingan teknis. Turut serta dalam kegiatan ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan, Pokmas, Pokmaswas dan Penyuluh Perikanan Kabupaten Bangkalan.

Yiyik Windah Yulianti, M.Si yang merupakan Kepala Seksi Konservasi Kelautan Cabang Dinas Situbondo, menuturkan bahwa fungsi pembinaan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang potensi dan pengurangan resiko terjadinya bencana pesisir di Bangkalan. Dr. Apri Arisandi dalam materinya menyampaikan bahwa mitigasi bencana pesisir merupakan langkah yang harus dilakukan sebagai upaya manajemen bencana. Sesuai tujuan utamanya mengurangi dana, meniadakan korban dan kerugian yang timbul, maka titik berat diberikan pada tahap sebelum terjadi bencana terutama kegiatan peredaman yang dikenal dengan istilah mitigasi.

Kegiatan pembinaan mitigasi bencana pesisir ini merupakan lanjutan dari sosialisasi yang telah dilaksanakan satu tahun sebelumnya. Kegiatan pembinaan sebagai upaya untuk merubah mindset masyarakat pesisir, dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dari eksploitasi menjadi konservasi produktif lestari. Oleh karena itu kolaborasi dengan Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam (PSDA) sebagai satu-satunya program studi S2 di Universitas Trunojoyo Madura yang mempunyai visi konservasi sangat dibutuhkan. Akhirnya semua rangkaian kegiatan yang meliputi pemaparan materi dan diskusi, secara umum dapat berjalan dengan baik sesuai harapan.

Bangkalan –  Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sukses menggelar workshop mengenai Sinergitas dan penguatan kelembagaan ekonomi syariah, pada Rabu, 28 Mei 2024.

Workshop bertema workshop sinergitas dan penguatan kelembagaan ekonomi syariah melalui implementasi program Merdeka Belajar (MBKM) dan kurikulum industri halal tersebut dihadiri Program Studi Ekonomi Syariah se-Jawa Timur. Hadir sebagai pembicara, Dr. Khoirun Nisa’ Musari, ST, MMT, dan Khoirun Nasik, S.HI., M.HI. serta Amin Firdausy, S.E,. M.A.

Dalam sambutannya Dr. Safi’, S.H., M.H., Rektor UTM mengapresiasi digelarnya workshop tersebut.

“Tema ekonomi syariah terus dimasifkan sehingga ke depan bisa menjadi Pilar ekonomi yang diterapkan di Indonesia,” ungkapnya.

Lanjut Safi’, sistem yang paling sempurna adalah sistem yang berasal dari Wahyu Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

” Dalam kontek ini, yaitu ekonomi  syariah . Yang berbasis pada kitab suci al-Quran,” ungkapnya.

Menurutnya, ekonomi yang baik, yaitu mengutamaka kejujuran, keadilan serta pemerataan. “Sehingga tidak menumpuk pada sedikit orang dan bisa dinikmati semua masyarakat,” pungkasnya.

Bangkalan – Pembukaan rangkaian acara Dies Natalis Universitas Trunojoyo Madura (UTM)  ke-23 yang sekaligus Launching Badan Pengelola Usaha (BPU) sukses digelar di Aula Syaikhona Kholil Graha Utama UTM, pada Rabu, 22 Mei 2024.

Rektor UTM, Dr. Safi’, S.H., M.H membuka langsung kegiatan tersebut secara seremonial dengan menabuh gong, serta dilanjutkan dengan penyematan kaos berlogo Dies Natalis UTM.

Ketua pelaksana secara simbolis melakukan penyematan kaos berlogo Dies Natalis UTM kepada Rektor UTM dan para Wakil Rektor.

Ketua Pelaksana Dies Natalis UTM, Dr. Ris Yuwono Yudo Nugroho, S.E. M.Si. dalam sambutannya menjelaskan spirit yang dibawa UTM serta makna dari logo Dies Natalis UTM ke-23.

Menurutnya, Dies Natalis UTM ke-23 mengambil tagline  “Melesat maju untuk negeri”

“UTM bisa menjadi bagian dari perubahan masyarakat Madura dan Indonesia. Melesat maju untuk membawa harapan dan kesuksesan di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UTM berterima kasih atas komitmen yang ditunjukkan seluruh Civitas Akademika untuk memanjukan UTM.  Selain itu, Safi’ juga menjelaskan keberadaan dan peran BPU yang baru dilaunching.

“Kami beriktiar semoga UTM menjadi tumpuan harapan banyak orang serta memberikan kontribusi nyata di dalam masyarakat,” kata Safi’ berharap.

Safi’ juga menceritakan prestasi yang diraih UTM serta hal-hal yang perlu digerakkan agar UTM menjadi kampus yang lebih bermartabat.

“Dalam Dies Natalis nanti, terdapat banyak agenda dan lomba-lomba, salah satunya ada JJS berhadiah Doorprise umroh ke tanah suci,” ungkapnya.

Bangkalan – Kejaksaan Negeri Bangkalan berkunjung ke Universitas Trunojoyo Madura (UTM) pada Selasa, 21 Mei 2024.

Kunjungan tersebut dalam rangka Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kejaksaan Negeri Bangkalan dan UTM.

Hadir Rektor UTM, seluruh Wakil Rektor serta jajaran Petinggi Kejaksaan Negeri Bangkalan.

Dalam sambutannya, Rektor UTM, Dr. Safi’, S.H., M.H menyampaikan terima kasih terkait adanya Memorandum of Understanding (MoU) tersebut.

Menurutnya, Terdapat dua MoU yang terjalin antara UTM kejari Bangkalan. Pertama, MoU terkait dengan Tri Dharma, kedua, MoU terkait pendampingan hukum perdata dan tata usaha negara yang menunjang Merdeka belajar.

” Sejak kementerian pendidikan dijabat Nadiem Makarim, terdapat Merdeka belajar. Kampus Merdeka,” ungkap Safi’.

Safi’ melanjutkan, pembelajaran tersebut mengawinkan dunia akademisi dan praktisi.

“Proses demikian yang dilakukan UTM untuk diterapkan di masyarakat. UTM tidak sekadar mengajarkan apa yang diawang-awang. Namun, bisa membumi dan dirasakan masyarakat,” tegasnya.

Harapannya, kata Safi’, keberadaan MoU tersebut tidak hanya berhenti di MoU. Tapi ada tindak lanjut nyata. ” Misalnya, tindak lanjut dalam bentuk MoU. Khususnya dibidang Tri Darma Perguruan Tinggi dengan cara mengisi mata kuliah di kelas” kata Safi’.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Bangkalan, Dr. Fahmi, S.H dalam sambutannya berterima kasih serta mengaku bangga masih bisa menjalin kerjasama dengan UTM.

Bangkalan – Gebyar Dies Natalis X Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)  Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sukses digelar pada 15 Mei 2024.

Mengangkat tema “Kreasi, Inovasi dan Emansipasi” dalam Dunia perempuan, Gebyar Dies Natalis ini dilalui dengan rentetan kegiatan lomba-lomba dan seminar Pendidikan.

Hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UTM, Para Dekan, jajaran Pembantu Dekan FIP, serta Ketua Program Studi dan dosen pada puncak penutupan gebyar Dies Natalis X FIP UTM tersebut.

Dalam sambutannnya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Surokim, S.Sos., M.Si., mengapresiasi kegiatan gebyar Dies Natalis FIP X tahun 2024 ini.

“Eksistensi FIP, terutama menyangkut akreditasi Fakultas Ilmu Pendidikan menjadi rujukan di UTM,” pujinya.

Surokim berharap kegiatan ini bisa menghadirkan energi positif. Harapan itu tidak henti-hentinya kita sampaikan kepada seluruh Civitas Akademika UTM.

“Setidaknya, Membawa UTM kepada posisinya yang dihargai banyak pihak. Melalui kerja keras. Semangat menguatkan. Bekerja bersama-sama,” ujarnya.

Bagi Surokim, Tema yang dibuat relevan dan sangat kebutuhan kita hari ini sesuai modal Sosial yang kita butuhkan.

“Semoga FIP UTM bisa menghadirkan Calon-calon guru yang hebat. Yang membawa nama baik almamater dan menjadi panutan di Masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Dekan FIP UTM, Dr. Hani’ah, M.Pd., menyampaikan terima kasih atas semua dukungan hingga FIP bisa terus eksis.

” Meskipun Fakultas FIP tergolong muda. Tapi semangat untuk menjadi lebih baik. Apalagi, kami dibantu para dosen dan mahasiswa yang terus berinovasi,” tegasnya.

Menurutnya, FIP melaksanakan puncak dies natalis sesuai dengan harapan. Meski tergolong Fakultas baru. Namun, tekad FIP menjadi unggul dan berkualitas terus digelorakan.

“Selain itu, FIP juga menggelar seminar pendidikan dengan menghadirkan sosok perempuan inspiratif,” ungkapnya.

Menurutnya, FIP UTM tidak bisa dilepaskan dari semangat emansipasi perempuan. Salah satunya dengan menggelar seminar Kartini Masa Kini. Beberapa kegiatan, seperti Penampilan Tari dan UKM excellent serta pemberian hadiah bagi para pemenang lomba, serta Parade Duta FIP dan Awarding PDFIP 2004 menjadi rangkaian acara penutupan Gebyar Dies Natalis X FIP UTM.

Bangkalan – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Trunojoyo Madura (UTM)  menggelar seminar tentang peran perempuan dalam dunia pendidikan, pada Selasa, 14 Mei 2024. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Pertemuan Mohammad Noer dan dihadiri Dekan FIP, Wakil Dekan serta Kepala Program Studi di Lingkungan FIP, para Dosen dan Mahasiswa.

Mohammad Ahied, S.Si., M.Si,. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan dalam sambutannya menerangkan, peran perempuan sangatlah vital dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

“Perempuan juga dituntut untuk lebih kreatif dan produktif, terutama dalam ikutserta mengambil Peran dalam kemajuan Pendidikan di negeri ini,” ungkapnya.

Dia berharap dengan digelarnya seminar ini bisa menjadi ruang untuk saling belajar dan memaksimalkan potensi terbaik yang ada pada diri perempuan. Hadir sebagai pembicara Dr. Sri Wahyuni, M.Pd dari Universitas Islam Malang dan Dr. Hani’ah, S.Pd., M.Pd., Dekan FIP UTM

Sri Wahyuni merupakan pembantu Dekan I bidang Akademik FKIP Universitas Islam Malang. Dalam materinya, Sri Wahyuni menerangkan bahwa Dunia Vuca adalah kehidupan saat ini yang terjadi secara cepat dan tidak terduga.

” VUCA itu adalah akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity, disingkat Vuca.” ungkapnya.

Sri, panggilan akrabnya mengingatkan bahwa kaum perempuan harus berpikir maju ke depannya.

“kaum perempuan harus mampu memainkan peran yang baik dan memberi dampak nyata dan baik,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini kehidupan ini menuntut manusia untuk terus berinovasi, kreatif dan produktif untuk menghadirkan kehidupan yang baik dan unggul.

Sementara itu, Dr. Hani’ah dalam paparannya melakukan refleksi terkait tanggung jawab laki-laki dan perempuan. Menurutnya, peran perempuan terbagi menurut kodrat dan budaya. ” Menurut kodrat, perempuan itu ya, melahirkan, menyusui dan  menstruasi. Sedangkan menurut budaya perempuan itu harus mencuci, masak dan beresin rumah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hani’ah menguraikan bahwa Peran domestik tersebut tidak perlu menghalangi kaum perempua untuk ambil bagian di peran lain, seperti menjadi Polwan, Dosen atau Dokter. ” Perempuan harus terus menjadi role model agent of change” pungkasnya.