Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi tuan rumah kegiatan bedah buku bertajuk “Sejarah Bassra: Potret Perjuangan Ulama Madura” pada Kamis, 25 Oktober 2024 di Gedung R. P Moh Noer Universitas Trunojoyo Madura.
Kegiatan yang diprakarsai Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) serta menghadirkan sejumlah pengasuh pondok pesantren di Pulau Madura ini berjalan dengan sukses.
Rektor UTM, Dr. Safi’, S.H., M.H., berterima kasih karena telah memberikan kesempatan UTM menjadi tuan rumah, dan saya mengapresiasi betul kegiatan seperti ini
Safi’ menilai bahwa buku yang dibedah saat ini merupakan referensi penting untuk memahami bagaimana peran ulama mengawal problem masyarakat Madura.
Selain itu, Safi’ berharap Bassra akan terus selalu berkomitmen untuk mendorong kemajuan Madura.
Sementara, RKH. Mohammad Rofie Badlawi, Koordinator Bassra Pamekasan saat memberikan sambutan meminta bimbingan dan doa untuk selalu istikamah mengabdi pada masyarakat Madura dan Indonesia secara umum.
“Kami selalu merasa butuh bimbingan, masukan, serta dukungan untuk terus tetap hikmah di jalan barokah ini,” ungkapnya.
Kiai Rofie turut bersyukur bahwa apa yang selama ini telah dilakukan oleh Bassra ternyata bisa berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah, semua yang dilakukan oleh Bassra dapat berjalan sesuai keinginan. Alhamdulillah bermanfaat untuk masyarakat, semua itu ditulis dalam buku ini sebagai bentuk sinkronisasi,” ungkapnya.
Salah satunya, kata Kiai Rofie menyebutkan bahwa di dalam buku yang dibedah saat ini ternyata beberapa hal yang sudah dilakukan oleh ulama di Madura, antara lain seminar nasional saat adanya Jembatan Suramadu.
Ia menambahkan, jika Bassra juga pernah membantu menyelesaikan konflik di Sambas, Kalimantan Barat, menghadirkan bupati empat kabupaten untuk membicarakan Madura, bahkan juga pernah membina petani garam dan tembakau.
“Kami tidak ingin ada perubahan budaya di Madura. Kami juga selalu komitmen dengan jargon kami, khawatir membangun di Madura, bukan membangun Madura,” tuturnya.